ANALISIS MAQASHID SYARIAH DAMPAK KEBERADAAN MINIMARKET MODERN TERHADAP USAHA DAGANG TRADISIONAL DI KECAMATAN PAMIJAHAN, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.56406/sahidbusinessjournal.v3i2.174Kata Kunci:
Minimarket, Toko Kelontong, Maqashid SyariahAbstrak
Persaingan antara warung kecil dan minimarket merupakan sebuah fenomena yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita khususnya di kota bogor. Pertumbuhan minimarket telah menjamur di berbagai lokasi bahkan merambah ke pemukiman padat penduduk, terutama di era globalisasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini menimbulkan persaingan antara warung kelontong modern dan minimarket. keduanya mempunyai kesamaan dalam menjual kebutuhan sehari-hari, hanya model pelayanan dan fasilitasnya yang berbeda. Beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwa omzet warung tradisional mengalami penurunan sejak munculnya minimarket waralaba yang mulai menggeser posisi warung tradisional di Kecamatan Pamijahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak minimarket modern terhadap warung kelontong, serta menganalisisnya dalam perspektif maqashid syariah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, subjek penelitian berada di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku usaha toko kelontong terdampak dengan keberadaan minimarket modern dilihat dari penurunan omzet harian dan jumlah pelanggan. Dan dalam perspektif syariah, para pengelola toko kelontong tidak merasa dirugikan karena ibadah dilakukan atas kemauannya sendiri, bukan karena hal lain.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Ridhatillah Rosamalinda Nasution, Ermi Suryani, Hafid Fadilah

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.